Thursday 26 September 2013

Agar Impian tak menjadi Angan-Angan

Berawal dari keberanian untuk punya cita-cita atau impian. Bukan sekedar impian, melainkan sebuah impian yang diperjuangkan dengan teguh dan habis-habisan.
Menurut saya, harapan dan impian yang diingat-ingat terus dalam hati adalah doa kita. Makanya, bermimpilah setinggi-tingginya, jangan pernah meremehkan impian kita karena sungguh tuhan itu Maha Mendengar, walau impian itu kita simpan jauh di pedalaman hati.

Impian itu tidak terjadi begitu saja, tidak langsung tumbuh besar, tapi melalui proses yang panjang. Apalah gunanya cita-cita tinggi kalau berhenti jadi angan-angan saja. Bukan cita-cita namanya kalau tidak diperjuangkan habis-habisan. 

Menurut saya kunci keberhasilan menggapai cita-cita adalah kombinasi yang kuat antara Usaha, kesungguhan, Doa, dan keikhlasan. sungguh-sungguh tanpa doa tidak lengkap. Sungguh-sungguh dan berdoa tidak sempurna tanpa keikhlasan.

Kesungguhan artinya mengusahakan apa pun itu dengan energi dan usaha ekstra, di atas usaha rata-rata orang lain. Going the extra miles "I'Malu Fauqa Ma Amiluu" . Kalau melebihkan usaha di atas rata-rata, biasanya hasilnya juga akan di atas rata-rata. Di atas rata-rata, biasanya menjadi yang terbaik.

Jika halangan menghadang, jangan pernah mau kalah. Bangkitlah dengan tekad dan doa. Hanya itu yang membuat kita menjadi manusia dan membedakan kita dari binatang. Manusia dianugerahi kemampuan untuk bercita-cita, berusaha, dan berdoa. Sesungguhnya, setelah kesulitan ada kemudahan. Setelah kita jatuh, ruangan yang kosong hanya ke atas, untuk menjadi lebih baik, menjadi lebih kuat.

" Berlelah-Lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang "
-Imam Syafi'i-

0 komentar:

Post a Comment